Cara Sederhana Untuk Menaklukkan Alergi Perubahan Cuaca

Bumi semakin tua dan uzur, globalisasi mempengaruhi perubahan iklim dan cuaca di planet ini dan tentu saja mempengaruhi semua makhluk hidup yang bernaung di dalamnya. Bumi adalah ibu dari kehidupan manusia dan semua aspek pendukungnya.

Perubahan iklim dan cuaca yang ekstrim beberapa dekade ini menunjukkan bahwa ada mata rantai yang mengalami kerusakan sehingga menyebabkan terjadi berbagai macam penyakit, dari penyakit ringan sampai penyakit parah.

Salah satu penyakit yang paling sering di derita oleh manusia adalah penyakit influenza. Penelitian membuktikan bahwa influenza disebabkan oleh virus dan dapat menular ke siapa saja. Salah satu faktor yang menyebabkan mengapa seseorang mendapat penyakit influenza adalah adanya perubahan cuaca.

Cuaca di belahan bumi bermusim tropis seperti Indonesia juga tidak luput dari penyebaran penyakit influenza ini. Memang, penyakit ini tidak berbahaya dan belum ada obat mujarabnya kecuali harus beristirahat total. Namun, jika seseorang menderita penyakit ini, maka semua aktifitas kesehariannya akan terganggu.

Gejala-gejala seperti mata gatal, bersin-bersin, influenza, batuk ringan hingga batuk berat sering ditengarai sebagai gejala yang lazim dari serangan awal alergi perubahan cuaca. Gejala alergi cuaca biasanya kelihatan jelas pada pernapasan dimana terjadi rhinitis alergi serta asma. Pakar penyakit alergi dr Daniel Irawan menjelaskan, pada kulit gejala dan gangguan yang muncul dapat berupa munculnya bercak-bercak yang bisa berupa warna merah, gatal-gatal, bengkak-bengkak, sampai sesak nafas.

Perubahan cuaca yang terjadi secara drastis lebih sering menimbulkan gejala alergi katimbang hanya panas atau dingin saja. Penderita asma yang dipicu oleh alergi perlu berhati-hati karena perubahan cuaca pada malam hari kerapkali membuat mereka bertambah sesak napas saat beranjak tidur. Alergen (penyebab alergi) pada perubahan cuaca merupakan perubahan cuaca itu sendiri dan orang-orang yang memiliki riwayat alergi terhadap allergen non spesifik lebih sering menunjukkan reaksi yang terjadi akibat perubahan udara.

Salah satu cara sederhana untuk mengurangi atau bahkan menyembuhkan alergi perubahan cuaca adalah berlari. Berlari di tengah hari yang dilakukan secara konsisten selama satu bulan atau lebih dapat mengurangi alergi perubahan cuaca tersebut. Telah dibuktikan oleh beberapa orang yang menjalani cara sederhana tersebut dan akhirnya puas dengan hasil yang mereka dapatkan.

Keringat yang dikeluarkan pada saat melakukan kegiatan berlari di tengah hari merupakan bibit penyakit yang bersarang di tubuh. Sehingga secara tidak langsung berlari dapat mengeluarkan zat-zat tidak penting yang berpotensi menimbulkan berbagai macam penyakit, seperti alergi perubahan cuaca. Setelah keringat keluar maka tubuh akan terasa lebih ringan dan segar.

Cara sederhana yang dilakukan dengan konsisten dan berkomitmen untuk tetap menjalankannya hingga mendapatkan manfaatnya. Murah meriah, tidak perlu dibeli, dapat dilakukan dimana saja, dan sangat bermanfaat.